Simpatisan Jeriko Komitmen pada Perjuangan

oleh -146 views
oleh

KUPANG, BERANDAWARGA.COM– Sekitar 500 massa yang menamakan dirinya simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) menggelar aksi demonstrasi menuntut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan klarifikasi seputar hasil musda IV Demokrat NTT yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Aksi demonstrasi yang digelar simpatisan Jeriko ini bertepatan dengan pelantikan Ketua DPD Demokrat NTT periode 2021- 2026,Leonardus Lelo beserta jajaran pengurus bertempat di Swissbell Hotel, Jumat (11/3/2022).

Massa simpatisan Jeriko berkumpul dan mengambil titik star di Taman Tagape, Kelapa Lima aekitar pukul 08.00 Wita. Selanjutnya massa aksi bergerak menuju tempat pelantikan pengurus DPD Demokrat NTT di Swissbell Hotel yang terletak di Jln. Trans Timor. Pergerakan mobil komando bersama massa aksi dihentikan blokade aparat kepolisian tepat di gerbang keluar hotel itu.

Karena tidak menembus blokade aparat kepolisian yang telah membentuk pagar betis, baik di gerbang keluar maupun masuk hotel dimaksud, akhirnya massa aksi memilih untuk menyampaikan orasi.

Sekitar pukul 10.30 Wita, massa aksi coba merengsek masuk namun rapatnya barisan aparat kepolisian, membuat massa aksi tidak bergerak.

Padahal saat itu sempat terjadi dorong- mendorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian.

Tidak hanya itu, Koordinator Aksi, Herison Arianto Kore sempat merengsek masuk hingga halaman hotel, tapi berhasil diamankan aparat kepolisian yang selalu siaga. Sedikitnya tiga kali Heri melakukan gerakan yang sama.

Dalam orasi yang disampaikan sejumlah orator, mereka meminta klarifikasi dari AHY. Konsistensi perjuangan ini dilakukan sejak awal gerakan hingga hari pelantikan badan pengurus DPD Demokrat NTT periode 2021- 2022.

“Kami minta Ketua Umum Demokrat, AHY untuk memberikan klarifikasi, kenapa Jeriko yang unggul perolehan suara pada Musda dengan mengantongi 12 suara kalah dari Leo Lelo yang peroleh 11 suara,” kata Jonathan Ga.

Menurutnya, praktek yang dilakukan Demokrat itu telah mencoreng demokrasi di Indonesia khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Karena semua orang pasti tahu dan paham bahwa sangat tidak mungkin yang unggul perolehan suara dikalahkan oleh pesaingnya yang meraih suara lebih sedikit.

Koordinator Aksi, Herison Arianto Kore dalam orasinya membangkitkan semangat aksi massa untuk melawan praktek berdemokrasi yang sedang dilakoni Partai Demokrat. Karena apa yang dilakukan Partai Demokrat telah membunuh karakter dan kepemimpinan Jeriko.(berandawarga.com//red)