KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) diminta untuk membuat sebuah Christian Center yang menghimpun semua pendeta emeritus di tiga pulau besar yakni Pulau Timor, Sumba dan Flores.
“Tujuannya, memberikan wadah kepada pendeta yang telah memiliki pengalaman pelayanan lebih dari 30 tahun untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan yang luar biasa kepada anak-anak muda gereja,” kata Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh dalam sambutannya pada acara Kebaktian Emeritasi, Pdt. Jacob Saku dan Perhadapan Pdt. Selfiana Aome Bule Logo di Jemaat GMIT Pniel Sikumana wilayah Klasis Kota Kupang Barat, Minggu (28/8/2022).
Menurutnya, kebaktian ini adalah saat bersejarah dalam hidupnya karena setelah dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Kupang pada 22 Agustus 2022, Gereja Pniel Sikumana menjadi rumah ibadah yang dikunjungi sekaligus mengikuti kebaktian bersama dalam rangka emeritasi dan perhadapan pendeta.
Pada kesempatan itu George menyampaikan terima kasih kepada Pdt. Jacob Saku yang telah mengabdikan diri di ladang Tuhan selama kurang lebih 30 tahun.
“Bapak mungkin secara administrasi sudah purna layan di Sinode GMIT, namun sebenarnya bapak telah masuk ke dalam dunia luas yang tidak bisa diukur melayani Tuhan tanpa sekat ruang dan waktu,” papar George.
Lebih lanjut ia mengucapkan selamat datang kepada Pdt. Selfiana Aome Bule Logo yang juga menjadi Wakil Ketua Majelis Jemaat Pniel Sikumana. Diharapkan, bersama pendeta dan jemaat di Sikumana terus mendoakan dan menggumuli Kota Kupang agar Tuhan melimpahkan berkat-Nya demi kesejahteraan masyarakat di Kota Kupang.
George juga memberikan beberapa catatan yang diperoleh saat khotbah yang disampaikan Pdt. Welfrid F. Ruku. Satu, ketaatan orang beriman kepada Allah yang akan membuat seseorang akan berhasil dalam setiap usahanya. Dua, agar setiap usaha dapat diperhatikan maka harus benar-benar bergaul erat dengan Allah. Tiga, harus memiliki disiplin dan kerja keras. Empat, Tuhan telah memberikan tangan bagi setiap orang untuk mampu memperoleh berkat dari setiap usaha yang ia kerjakan. Oleh karena itu pergunakanlah pemberian Tuhan dengan baik dan bijaksana. Lima, kunci agar menjadi pemimpin yang baik adalah memiliki kerendahan hati.
“Ketika saya diberitahu akan menjadi penjabat Wali Kota Kupang, saya berdoa agar Tuhan melengkapi saya dengan karakter Kristus, supaya di mana saya memimpin nanti, Kristus dinyatakan yaitu melayani dengan kasih,” papar George.
Ia menyatakan, dirinya memiliki sebuah harapan besar menjadikan Kota Kupang sebagai kota terbersih di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun. Diharapkan, GMIT bersama pendeta dan jemaatnya dapat mendukung usaha Pemerintah Kota Kupang ini dengan memberikan edukasi, mengimbau dan bekerja bersama masyarakat membersihkan lingkungannya masing-masing dimulai dari kebersihan kamar mandi, penempatan tempat sampah hingga lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) sebelum diangkut oleh truk sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang.
Kebaktian tersebut dipimpin Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Gayus D. Polin dan Dekan Fakultas Theologia UKAW Kupang, Pdt. Welfrid F. Ruku, disaksikan anggota Jemaat GMIT Pniel Sikumana serta jemaat tamu dari GMIT Pondok Pengharapan Netenaneno Klasis Kupang Barat yang merupakan gereja asal Pendeta yang diperhadapkan.
Turut hadir Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Barat, Pdt. Lelin Fointuna Ndun, Ketua Majelis Jemaat Pniel Sikumana, Pdt. Aprileny D. M. Tameno Ratu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Pah Bessie S. Messakh, Kepala Bagian Prokompim Setda Kota Kupang, Daud N. Nafi, serta Lurah Sikumana, Getruida Isabela. (berandawarga.com//**/red)