Kupang, Berandawarga,Com, Jatah vaksin Covid-19 Sinovac untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 13.200 dosis tiba di Bandara El Tari-Kupang, Selasa (5/1/2020) pagi.
Vaksin Sinovac asal China yang diterbangkan dengan pesawat Batik Air dari Jakarta ini, mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan.
Seperti dilansir Victorynews.id, saat tiba, vaksin tersebut langsung mendapat pengawalan dari satuan Brimob dan TNI AU Lanud El Tari Kupang.
Pengawalan ketat juga tampak saat vaksin tersebut dibawah dari Bandara El Tari ke gudang instalasi farmasi di Pulo Indah, Kota Kupang.
Dalam rekaman video yang viral dibeberapa Whatsapp Group, tampak aparat keamanan dengan kendaraan sepeda motor maupun mobil mengawal sebuah mobil box yang mengangkut vaksin dari Bandara tersebut.
Video pengawalan vaksin juga dapat dilihat melalui link ini https://www.facebook.com/beranda.warga/posts/105835031460692
13.200 Dosis
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT Ema Simanjutak mengatakan vaksin yang tiba sebanyak 13.200 dosis dengan berat 7 koli.
Ia menjelaskan, pihaknya masih menunggu instruksi lanjutan untuk segera mendistribusikan vaksin di seluruh kabupaten/kota di NTT.
Saat ini paparnya, telah dilakukan pendataan tenaga kesehatan yang perlu mendapatkan vaksin.
Tenaga kesehatan tersebut tersebar di 378 puskesmas, 10 rumah sakit pemerintah, 2 rumah sakit swasta dan klinik swasta yang terverifikasi.
Setiap tenaga kesehatan akan mendapatkan dua kali dosis single vaksin. “Ada 13.200 vaksin jadi dibagi dua maka ada sekitar 6.600 nakes yang akan divaksin,” jelasnya.
Sebelum didistribusi menurut Simanjuntak, vaksin akan disimpan di gudang instalasi farmasi di Pulo Indah.
Vaksin ini kata dia, akan disimpan sesuai SOP penyimpanan vaksin dengan suhu ruangan 2-8 derajat.
“Perlakuan sama seperti penyimpanan vaksin sesuai SOP. Semua sudah kita siapkan,” tambahnya.
Kriteria Penerima
Sebelumnya, Gugus Tugas Pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Provinsi NTT telah mengajukan permohonan vaksin kepada Kementerian Kesehatan RI sebanyak 7.360.953.
Vaksin tersebut rencananya akan diberikan bagi warga dengan sasaran kelompok usia 18-59 tahun dan 60 tahun ke atas.
“Kita telah ajukan vaksin COVID-19 sebanyak 7.360.953 buah untuk rencana vaksinasi massal,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David A. Mandala pada Desember 2020 lalu.
Setiap orang papar Mandala, akan mendapat vaksin covid-19 sebanyak 2 kali dengan interval waktu pemberian minimal 14 hari dari dosis pertama.
“Kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran di NTT sebanyak 6.407.764 vial (untuk 2 kali pemberian). Dalam pemberian imunisasi covid-19 dibutuhkan Auto Disposible Syringe (ADS) sebanyak 6.407.764 pcs dan Safety Box (SB) kapasitas 5 liter yang sebanyak 64.078 box,” jelasnya.
Estimasi kebutuhan untuk sasaran tersisa usia 18 – 59 tahun dari tenaga kesehatan, TNI, Polri dan Anggota TNI, Polri, Satpol PP serta Pelayanan Publik sebanyak 38.500.
“Kebutuhan vaksin sebanyak 89. 232 vial (untuk 2 kali pemberian). Dalam pemberian imunisasi covid-19 dibutuhkan Auto Disposible Syringe (ADS) sebanyak 89. 232 pcs dan Safety Box (SB) kapasitas 5 liter yang sebanyak 892 box,” jelas Mandala.
Sementara itu, sasaran pemberian vaksin terdiri dari kelompok usia 18-59 tahun dan Usia 60 ke atas termasuk tenaga kesehatan dan semua petugas yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Sasaran vaksin juga kata Mandala diberikan kepada kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan kebijakan operasional imunisasi COVID-19.
Kelompok ini yakni kelompok dengan kriteria tidak memiliki penyakit bawaan (komorbid), terdaftar pada aplikasi Pcare atau kelompok vaksinasi mandiri seperti pegawai BUMD/ BUMN .
Vaksin juga ditujukan untuk petugas pelayanan publik yang berhadapan dengan masyarakat misalnya TNI – Polri, petugas bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, pemadam kebakaran, PLN, PAM.
Juga kelompok risiko tinggi lain seperti pekerja yang merupakan kelompok usia produktif dan berkontribusi sektor perekonomian termasuk pendidikan.
Penduduk yang tinggal di tempat berisiko tinggi misalnya di kawasan padat penduduk juga jadi prioritas.
Vaksin Corona juga ditujukan untuk para kontak erat yang merupakan orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Juga administrator pemerintahan yang terlibat dalam pelayanan publik. (berandawarga.com/ Red.)