Tiga Paslon Gubernur Janji Tidak Gunakan Politik Uang

oleh -27 views
oleh

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Tiga pasangan calon gubernur NTT berjanji tidak menggunakan politik uang dalam pelaksanaan pilkada langsung 27 November 2024.

Ketiga paslon gubernur dimaksud yakni Yohanis Fransiskus Lema- Jane Natalia Suryanto (Nomor urut satu), Emanuel Melkiades Laka Lena- Johni Asadoma (nomor urut dua), dan Simon Petrus Kamlasi- Adrianus Garu (nomor urut tiga).

Janji ini merupakan salah satu poin yang diucapkan dalam deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU NTT, Selasa (24/9/2024) petang.

Janji calon gubernur dan wakil gubernur dimaksud langsung dipandu Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna. Janji itu diikrarkan sebelum penandatanganan berita acara deklarasi kampanye damai.

Janji itu berisikan tiga poin, yakni (1), Mewujudkan pemilihan yang langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil. (2), Melaksanakan kampanye pemilihan yang aman dan tertib, damai dan berintegritas atau hoaks tanpa politisasi sara dan tanpa politik uang. (3), Melaksanakan kampanye pemilihan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna dalam sambutannya menjelaskan, sesuai amanat UU 10/2016 tentang pemilihan gubernur, bupati dan wali kota, kampanye pelaksanakan pilkada dilaksanakan tiga hari setelah penetapan pasangan calon peserta pemilihan sampai pada dimulainya masa tenang. Penetapan paslon telah berlangsung pada 22 Sepetmber.

Dengan demikian, terhitung mulai 25 September sampai 23 November 2024 dilangsungkan pelaksanaan kampanye.

“Untuk memastikan dan meneguhkan komitmen paslon dalam pelaksanakan kampanye agar berlangsung aman dan damai, maka sore hari ini kita berkumpul di sini untuk menggelar deklarasi kampanye damai sebelum dimulai kampanye oleh masing- masing paslon,” kata Jemris.

Lebih lanjut ia menyampaikan, masa kampanye hanya 60 hari. Karena itu dengan mempertimbangkan keberadaan wilayah NTT yang kepulauan dengan infrastruktur yang teramat sulit di beberapa tempat, KPU menetapkan tiga metode kampanye agar pelaksanaannya berjalan tertib dan teratur.

Pertama, kampanye rapat umum yang pelaksanaannya meliputi tiga zona yakni Pulau Timor, Sumba dan Flores serta beberapa pulau sekitarnya seperti Rote Ndao, Sabu, Lembata dan Alor.

Kedua, debat paslon dilakukan sebanyak tiga kali, yakni 23 Oktober, 6 November dan 20 November.

“Debat terakhir dilaksanakan seminggu sebelum pilkada. Alasannya, biarkanlah ketika debat terakhir masyarakat punya waktu untuk meradom diantara pasangan- pasangan terbaik ini sebelum menjatuhkan pilihan,” ungkap Jemris.

Ketiga, kampanye pertemuan terbatas, kampanye dialogis, pemasangan alat peraga, dan pembagian bahan kampanye silahkan dilakukan secara teratur dan tertib sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku mulai 25 September sampai 23 November 2024.

Kepada ketiga paslon bersama tim kampanye, Jemris menyampaikan, terhitung mulai 25 September hingga 23 November 2024 akan ditunggu seluruh masyarakat NTT. Silahkan berjumpah dengan masyarakat, merasakan suasana kebatinan masyarakat, melihat dan mendengar harapan masyarakat. Yakinkanlah mereka dengan visi- misi dan program yang logis. Mau tidur dengan masyarakat pun disilahkan. Tentunya Bawaslu dengan pasukannya akan terus mengawasi. Pemberitahuan kepada aparat Polda NTT harus tetap dilakukan.

“Kampanye yang damai yang dilakukan secara tertib dan aman tentu akan menjadi buah yang manis bagi bapak dan ibu. Ibarat menabur benih silahkan ditabur mulai besok dan pada saatnya, 27 November bapak ibu akan memanen buah yang manis dan baik,” ujar Jemris. (bw//***)