KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Transportasi darat menuju Kecamatan Amfoang Barat Laut dan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang lumpuh total akibat ruas jalan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya nyaris putus diterjang banjir.
Intensitas hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam sepekan terakhir disusul banjir mengakibatkan jalan alternatif di ujung jembatan Kapsali yang selama ini dipakai pasca rusaknya jalur utama beberapa waktu lalu, praktis tidak bisa digunakan lagi.
Ruas jalan yang terputus di ujung jembatan Kapsali akibat longsor tersebut kurang lebih sepanjang 25 meter.
Kondisi itu mengakibatkan akses transportasi ke dan dari wilayah tersebut putus total karena tidak bisa dilewati kendaraan besar maupun kecil.
Dampak ikutannya, kegiatan ekonomi warga di akhir tahun menjadi terganggu mengingat ruas jalan Kapsali Manubelon merupakan satu- satunya jalan penghubung utama di wilayah dimaksud.
Andry Adoe (28), salah satu warga Manubelon yang juga sopir pickup ketika media ini, Minggu (29/12/2024) siang membenarkan adanya kondisi lumpuhnya ruas jalan tersebut.
Menurutnya, ruas Jalan Kapsali di Desa Manubelon merupakan satu- satunya jalan alternatif terdekat yang sering dilintasi kendaraan menuju Kecamatan Amfoang Barat Laut dan Amfoang Utara.
“Jembatan Kapsali sudah rusak diterjang banjir sejak dua tahun lalu, sedangkan jalur jalannya yang nyaris putus diterjang longsor baru terjadi pada Sabtu, 28 Desember 2024 akibat curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir,” terang Andry.
Ia mengungkapkan, jika ada warga yang terpaksa menyeberang kali memakai bantuan warga dengan berjalan kaki, harus merogoh kocek untuk membayarnya dengan nilai yang cukup besar.
Sedangkan untuk kendaraan seperti truk maupun bus yang hendak ke Oepoli, atau ke Amfoang Barat Laut maupun Amfoang Utara terpaksa mengambil jalur yang sangat panjang melewati Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sementara itu, Magdalena Manoh (44), salah seorang warga Manubelon menyampaikan, kondisi tidak bisanya akses jalan di wilayah tersebut terjadi setiap tahun terutama pada musim penghujan seperti sekarang sehingga warga sudah terbiasa.
Meski demikian ia berharap kondisi jalan itu segera diatasi sehingga arus transportasi menuju Amfoang Barat Laut maupun Amfoang Utara kembali normal.
“Walau kondisi seperti ini sudah menjadi hal biasa setiap tahun, tapi arus transportasi dan ekonomi warga menjadi terganggu di akhir tahun ini,” papar Manoh.(goe)