Dengan cara kerja yang ada, konsentrator oksigen menggunakan udara itu, kemudian menyaringnya dan diubah menjadi 90 hingga 95 persen oksigen murni. Nitrogen dipisahkan untuk memberi pasien dosis oksigen setinggi mungkin.
Alat konsentrator oksigen dilengkapi dengan panel untuk mengatur kadar oksigen yang dibutuhkan oleh pasien.
Selanjutnya, pasien dapat menggunakan kanula hidung atau masker khusus yang terhubung pada alat tersebut.
Saat menyerahkan bantuan perangkat konsentrator oksigen kepada Kepala Rutan Klas 2B Kupang, Jefri didampingi anggota DPRD Kota Kupang, Djainudin Lonek, dan para kepala Puskesmas. (berandawarga.com//**/tan)