Wali Kota Tekankan Tiga Nilai Jalankan Roda Pemerintahan

oleh -9 views
oleh

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Wali Kota Kupang, dr Christian (Chris) Widodo menekankan pentingnya tiga nilai utama dalam menjalankan roda pemerintahan yaitu sikap kolaboratif, kemampuan adaptif, dan jiwa melayani.

“Kolaborasi adalah kunci untuk berjalan jauh, karena pembangunan yang berkelanjutan hanya mungkin tercapai bila dilakukan bersama,” kata Chris dalam sambutannya ketika memimpin upacara memperingati HUT ke-139 Kota Kupang dan HUT ke-29 sebagai daerah otonom bertempat di halaman Kantor Wali Kota Kupang, Jumat (25/4/2025).

Menurutnya, usia 139 tahun bukanlah angka yang kecil, melainkan catatan sejarah yang menyimpan beragam kisah, tantangan, dan harapan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Otonomi daerah bukan semata- mata tentang kewenangan, tetapi lebih dari itu tentang bagaimana pemerintah daerah menghadirkan kebijakan- kebijakan yang benar- benar berpihak pada rakyat.

Ia menegaskan, visi Pemerintah Kota Kupang lima tahun ke depan adalah menjadikan pemerintahan sebagai instrumen pelayanan.

“To govern is to serve. Memerintah adalah melayani,” ujar Chris seraya mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk menjadikan semangat pelayanan sebagai fondasi utama dalam bekerja.

Ia menyatakan, dalam menghadapi zaman yang berubah cepat, pemerintah harus adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman, terutama dalam konteks digitalisasi.

“Kita tidak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa mengubah arah layar agar tetap melaju ke tujuan. Semangat melayani harus selalu menyala, menjadi etos kerja dalam memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tegas Chris.

Capaian Diraih Pemkot Kupang

Chris menyampaikan sejumlah capaian yang telah diraih Pemkot Kupang.

“Saat ini sanitasi rumah tangga telah menjangkau hampir 80 persen wilayah, dan kondisi jalan telah menunjukkan perbaikan signifikan, mencapai di atas 62 persen,” jelas Chris.

Kebangkitan ekonomi pasca pandemi juga mulai terlihat, khususnya melalui kegiatan- kegiatan kerakyatan seperti pawai Paskah yang melibatkan lebih dari 300 pelaku UMKM dan menghasilkan perputaran uang mencapai Rp2- Rp3 miliar dalam satu hari.

“Kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dalam bentuk event wisata religi, yang menggabungkan unsur iman, budaya, dan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Chris.

Partisipasi Tangani Sampah

Chris menyoroti pentingnya partisipasi aktif seluruh aparat dan masyarakat dalam menyukseskan program penanganan sampah.

Menurutnya, roadmap penanganan sampah sudah disusun dan proses pengadaan fasilitas sedang berjalan. Para camat dan lurah diimbau untuk segera mensosialisasikan roadmap ini hingga ke tingkat RT.

Kota Kupang harus menjadi kota yang bersih dan nyaman, bukan hanya sebagai warisan dari leluhur, tetapi juga sebagai pinjaman dari anak cucu yang kelak akan mempertanyakan apa yang ditinggalkan untuk mereka.

Di tengah semangat perubahan itu, Chris menyatakan, membangun kota bukan hanya tentang infrastruktur atau gedung- gedung megah, tetapi juga membangun karakter, budaya, dan lingkungan sosial yang saling menghargai.

Kota yang baik adalah kota yang memiliki udara pagi yang bersih, taman- taman yang asri, sistem transportasi yang layak, dan masyarakat yang hidup dalam toleransi serta harmoni.

Lebih lanjut Chris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu menjaga Kota Kupang sebagai rumah bersama yang penuh kasih dan harapan.

Ia mengutip pepatah Latin, “Ubi concordia ibi victoria” — “Dalam persatuan, di sanalah kemenangan berada.” Sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap pengabdian warga.

Dalam kesempatan tersebut Chris menyerahkan sejumlah bantuan dan penghargaan, termasuk santunan bagi PNS yang pensiun, wafat, atau mengalami cacat tetap, bantuan sosial kepada panti asuhan dan rumah ibadah, serta santunan kematian dan beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan untuk ahli waris pegawai yang telah meninggal dunia.

Selain itu, ia juga menyerahkan hadiah lomba dalam rangka HUT Kota Kupang yang digelar Dinas Pariwisata. (bw//***)